* akhlaq dalam keluarga

1. AKHLAQ DALAM KELUARGA

a. Birrul Walidain
Birrul walidain terdiri dari kata Birru dan al-walidain
Birru atau al-birru memiliki arti Kebajikan sedangkan al-walidain memiliki arti dua orang tua atau ibu bapak.
Jadi Birrul Walidain adalah Berbuat kebajikan kepada kedua orang tua .

Birrul Walidain menempati kedudukan yang istimewa dalam ajaran islam, antara lain karena :
1) Allah SWT meletakkan perintah ihsan kepada ibu bapak didalam Al-qur’an langsung sesudah perintah ibadah hanya kepada-Nya
2) Allah SWT meletakkan perintah berterima kasih kepada ibu bapak langsung sesudah perintah berterima kasih kepada Allah SWT
3) Allah SWT mewasiatkan kepada umat manusia untuk berbuat ihsan kepada kedua orang tua
4) Rasulullah SAW meletakan Birrul walidain sebagai amalan nomer 2 terbaik sesudah amalan shalat tepat pada waktunya dan meletakan Durhaka kepada kedua orang tua sebagai dosa besar nomer 2 sesudah dosa Syirik.
5) Rasulullah SAW mengaitkan keridhaan dan kemarahan Allah SWT dengan keridhaan dan kemarahan orang tua
Bentuk-bentuk Birrul Walidain

Banyak cara bagi seorang anak yang dapat dilakukan untuk mewujudkan birrul walidain, antara lain :
1) Mengikuti keinginan dan saran orang tua dalam berbagai aspek kehidupan (selama keinginan dan saran-saran tersebut masih sesuai dengan ajaran Islam)
2) Menghormati dan memuliakan kedua orang tua dengan penuh rasa terima kasih dan kasih sayang atas jasa Keduanya
3) Membantu kedua orang tua dengan Fisik dan materiil
4) Mendo’akan kedua orang tua

Apabila orang tua sudah meninggal dunia, birrul walidain masih dapat dilakukan dengan cara berikut :
1) Menyelenggarakan jenazahnya dengan sebaik-baiknya
2) Melunasi hutang-hutangnya
3) Melaksanakan wasiatnya
4) Meneruskan silahturahmi yang sudah dibina orang tua sewaktu Mereka hidup
5) Memuliakan sahabat-sahabatnya
6) Mendo’akannya

b. Hak dan Kewajiban dan kasih sayang suami istri

Salah satu tujuan perkawinan dalam Islam adalah untuk mencari ketentraman atau yang sering disebut sakinah.
Dua faktor yang dapat membuat sebuah keluarga menjadi sakinah, yaitu :
1) Mawaddah yaitu lahir dari sesuatu yang bersifat jasmani (kecantikan, kegagahan)
2) Rahmah yaitu lahir dari sesuatu yang bersifat rohani (hubungan batin)
Dalam interaksi antara suami dan istri, kedua faktor tersebut sangat berperan. Pada pasangan muda, faktor mawaddah lebih dominan karena yang laki-laki masih gagah dan yang perempuan masih cantik. Namun pada pasangan tua, ketika laki-laki sudah tidak gagah dan perempuan sudah tidak cantik, maka yang lebih dominan adalah faktor rahmah.

Hak istri atau Kewajiban suami kepada istri antara lain :
1. Membayar Mahar
Mahar adalah pemberian wajib dari suami kepada istri dan suami tidak boleh memanfaatkannya kecuali dengan seizin dan serela istri. Besar mahar tergantung dari kemampuan suami dan kerelaan istri.

2. Memberikan nafkah
Nafkah adalah menyediakan segala keperluan istri berupa makanan, minuman, pakaian, rumah, obat-obatan dan lain-lain. Hukumnya wajib berdasarkan
Al-Qur’an dan sunnah.
3. Ihsan al-‘Asyarah
Ihsan al-‘Asyarah adalah bergaul dengan istri dengan cara yang sebaik-baiknya.

4. Membimbing dan mendidik keagamaan istri
Seorang suami akan mempertanggung jawabkan kepemimpinannya dalam rumah tangga kepada Allah SWT. Seorang suami harus mengajarkan hal-hal yang harus diketahui oleh seorang istri (perempuan).

Hak suami atau Kewajiban istri kepada suami, antara lain :
1. Patuh kepada suami
Kewajiban suami memberikan nafkah kepada istrinya sebanding dengan kewajiban istri mematuhi dan meladeni suami, menyelenggarakan dan mengatur urusan rumah tangga serta mendidik anak. Seorang istri wajib mematuhi suaminya selama tidak dibawa ke lembah kemaksiatan.

2. Bergaul dengan suami dengan sebaik-baiknya
Bergaul dengan suami dapat dilakukan dengan cara menerima pemberian suami lahir dan batin dengan rasa puas dan terima kasih, serta tidak menuntut hal-hal yang tidak mungkin, meladeni suami dengan sebaik-baiknya mulai dari hal-hal yang terkecil serta menjaga penampilan suapya selalu rapi dan tetap menarik.

c. Kasih sayang dan Tanggung jawab orang tua terhadap anaknya
Sebagai orang tua harus memelihara, membesarkan, merawat, menyantuni dan mendidik anak-anaknya dengan penuh tanggung jawab dan kasih sayang. Hubungan orang tua dengan anak dapat dilihat dari tiga segi, yaitu :
1) Hubungan Tanggung Jawab
Anak adalah amanah yang dititipkan oleh Allah SWT kepada orang tua untuk dapat dibesarkan, dipelihara, dirawat dan dididik dengan sebaik-baiknya. Orang tua sebagai pemimpin yang harus dipertanggung jawabkan kepemimpinan tersebut di hadapan Allah SWT.
2) Hubungan Kasih Sayang
Anak adalah tempat orang tua mencurahkan kasih sayang. Kehidupan rumah tangga dengan bergelimpah harta benda belum lengkap bila belum mendapatkan anak.
3) Hubungan Masa Depan bagi orang tuanya
Anak adalah investasi masa depan diakhirat, karena anak yang saleh akan selalu mengalirkan pahala kepada kedua orang tuanya. Anak saleh tidak dilahirkan namun dapat dibentuk dan dibina melalui pendidikan.

d. Silahturahim dengan karib kerabat
Silaturrahim adalah Menjalin hubungan baik penuh kasih sayang antara sesama karib kerabat (yang asal usulnya berasal dari satu rahim) dan juga mencakup masyarakat yang lebih luas.

Manfaat silahturahim yaitu :
1. Mendapatkan rahmat, nikmat dan ihsan dari Allah SWT
2. Masuk Surga dan jauh dari neraka
3. Lapang rezeki dan panjang umur

semoga bermanfaat ..
ekameliyakin.pgsd1b.umj

* aliran eksistensialisme (filsafat pendidikan)

BAB II
EKSISTENSIALISME

A. Pengertian Eksistensialisme
Definisi eksistensialisme tidak mudah dirumuskan, karena di dalamnya terdapat beberapa aliran yang berbeda, bahkan kaum eksistensialis sendiri tidak sepakat mengenai rumusan apa sebenarnya eksistensialisme itu. Namun demikian, ada sesuatu yang menjadi kesamaan dalam aliran ini, yaitu memfokuskan pada cara keberadaan manusia di dunia ini. Namun, untuk memberikan sedikit gambaran tentang eksistensialisme ini, maka berikut akan di paparkan pengertiannya.
Kata dasar eksistensi (existency) adalah exist yang berasal dari bahasa Latin ex yang berarti keluar dan sistere yang berarti berdiri. Jadi, eksistensi adalah berdiri dengan keluar dari diri sendiri. Artinya dengan keluar dari dirinya sendiri, manusia sadar tentang dirinya sendiri; ia berdiri sebagai aku atau pribadi. Pikiran semacam ini dalam bahasa Jerman disebut dasein (da artinya di sana, sein artinya berada).
Dari uraian di atas dapat diambil pengertian bahwa cara berada manusia itu menunjukkan bahwa ia merupakan kesatuan dengan alam jasmani, ia satu susunan dengan alam jasmani, manusia selalu mengkonstruksi dirinya, jadi ia tidak pernah selesai. Dengan demikian, manusia selalu dalam keadaan belum selesai, yang masih dalam proses menjadi; ia selalu sedang ini atau sedang itu.
Untuk lebih jelasnya, filsafat eksistensialisme adalah aliran filsafat yang menyatakan bahwa cara berada manusia dan benda lain tidaklah sama. Manusia berada di dunia; domba dan pohon juga. Akan tetapi cara beradanya berbeda. Manusia menyadari keberadaannya di dunia, menghadapinya dan mengerti apa yang dihadapainya. Sedangkan benda atau materi lain tidak menyadari dirinya sendiri.

Manusia mengerti guna pohon, batu dan salah satu di antaranya ialah ia mengerti bahwa hidupnya mempunyai arti. Artinya bahwa manusia sebagai subyek. Subyek artinya yang menyadari, yang sadar. Namun tidak halnya dengan benda, hewan / materi lain, mereka hanyalah benda / barang yang disadari oleh manusia, yang disebut sebagai objek.

B. Latar Belakang Lahirnya Eksistensialisme
Filsafat eksistensialisme lahir dari berbagai krisis atau merupakan reaksi atas aliran filsafat yang telah ada sebelumnya atau situasi dan kondisi dunia, yaitu:

1. Materialisme
Menurut pandangan materialisme, manusia itu pada akhirnya adalah benda seperti halnya kayu dan batu. Jadi pada prinsipnya manusia hanyalah sesuatu yang material. Menurut bentuknya memang manusia lebih unggul ketimbang sapi tapi pada eksistensinya manusia sama saja dengan sapi.

2. Idealisme
Aliran ini memandang manusia hanya sebagai subyek, hanya sebagai kesadaran. Idealism menempatkan aspek berpikir dan kesadaran secara berlebihan sehingga menjadi seluruh manusia, bahkan dilebih-lebihkan lagi sampai menjadi tidak ada barang lain selain pikiran/kesadaran.

3. Situasi dan Kondisi dunia
Munculnya eksistensialisme didorong juga oleh situasi dan kondisi di dunia Eropa Barat yang secara umum dapat dikatakan bahwa pada waktu itu keadaan dunia tidak menentu. Seperti, pemberontakan aliran ini terhadap alam yang impersonal (tanpa kepribadian) dari zaman industri modern dan teknologi, serta gerakan massa. Protes terhadap gerakan-gerakan totaliter, baik gerakan fasis, komunis, yang cenderung menghancurkan atau menenggelamkan perorangan di dalam massa. Dengan kata lain, kebebasan merupakan hal yang sangat langka pada saat itu.

C. Tokoh-tokoh Aliran Eksistensialisme

Eksistensialisme sebagai aliran filsafat dikenal pada abad ke -20. Eksistensialisme berasal dari pemikiran Soren Kierkegaard ( Denmark, 1833-1855 ), namun Jean Paul Sartre (1905-1980) yang mempopulerkan aliran ini. Selain dua tokoh di atas, masih banyak tokoh-tokoh dalam aliran ini. Berikut akan diuraikan para tokoh tersebut :

a. Soren Kierkegaard
Soren Aabye Kierkegaard (lahir di Kopenhagen, Denmark, 5 Mei 1813 – meninggal di Kopenhagen, Denmark, 11 November 1855 pada umur 42 tahun) adalah seorang filsuf dan teolog abad ke-19 yang berasal dari Denmark.
Kierkegaard menentang keras pemikiran Hegel. Keberatan utama yang diajukannya adalah karena Hegel meremehkan eksistensi yang kongkrit, karena ia (Hegel) mengutamakan idea yang sifatnya umum. Menurut Kierkegaard manusia tidak pernah hidup sebagai sesuatu “aku umum”, tetapi sebagai “aku individual”.
Inti pemikirannya adalah eksistensi manusia bukanlah sesuatu yang statis tetapi senantiasa menjadi, manusia selalu bergerak dari kemungkinan menuju suatu kenyataan, dari cita-cita menuju kenyataan hidup saat ini. Jadi ditekankan harus ada keberanian dari manusia untuk mewujudkan apa yang ia cita-citakan atau apa yang ia anggap kemungkinan. manusia selalu berkembang, berproses ke arah yang lebih baik. Kesadaran akan diri merupakan kata kunci, karena melalui kesadaran akan dirinya inilah manusia berproses ke arah yang lebih baik. Kesadaran akan diri muncul bila manusia memiliki kebebasan menentukan.

b. Jean Paul Sartre
Jean Paul Sartre (1905-1980) lahir tanggal 21 Juni 1905 di Paris dan meninggal di Paris, 15 April 1980 pada umur 74 tahun) adalah seorang filsuf dan penulis Perancis. Ia berasal dari keluarga Cendikiawan. Ayahnya seorang Perwira Besar Angkatan Laut Prancis dan ibunya anak seorang guru besar yang mengajar bahasa modern di Universitas Sorbone. Ia dianggap yang mempopulerkan aliran eksistensialisme.
Sartre menyatakan, eksistensi lebih dulu ada dibanding esensi (L’existence précède l’essence). Manusia tidak memiliki apa-apa saat dilahirkan dan selama hidupnya ia tidak lebih hasil kalkulasi dari komitmen-komitmennya di masa lalu. Karena itu, menurut Sartre selanjutnya, satu-satunya landasan nilai adalah kebebasan manusia (L’homme est condamné à être libre). Ia menekankan pada kebebasan manusia, manusia setelah diciptakan mempunyai kebebasan untuk menetukan dan mengatur dirinya. Konsep manusia yang bereksistensi adalah makhluk yang hidup dan berada dengan sadar dan bebas bagi diri sendiri.

c. Martin Heidegger
Martin Heidegger (lahir di Mebkirch, Jerman, 26 September 1889 – meninggal 26 Mei 1976 pada umur 86 tahun) adalah seorang filsuf asal Jerman. Ia belajar di Universitas Freiburg di bawah Edmund Husserl, penggagas fenomenologi, dan kemudian menjadi profesor di sana 1928.
Inti pemikirannya adalah keberadaan manusia diantara keberadaan yang lain, segala sesuatu yang berada diluar manusia selalu dikaitkan dengan manusia itu sendiri, dan benda-benda yang ada diluar manusia baru mempunyai makna apabila dikaitkan dengan manusia karena itu benda-benda yang berada diluar itu selalu digunakan manusia pada setiap tindakan dan tujuan mereka. Dengan kata lain, benda-benda materi, alam fisik, dunia yang berada di luar manusia tidak akan bermakna atau tidak memiliki tujuan apa-apa kalau terpisah dari manusia. Jadi, dunia ini bermakna karena manusia.

d. Friedrich Nietzsche
Menurut Friedrich, manusia yang berkesistensi adalah manusia yang mempunyai keinginan untuk berkuasa (will to power), dan untuk berkuasa manusia harus menjadi manusia super (uebermensh) yang mempunyai mental majikan bukan mental budak. Dan kemampuan ini hanya dapat dicapai dengan penderitaan karena dengan menderita orang akan berfikir lebih aktif dan akan menemukan dirinya sendiri.

e. Nicholas Berdyaev
Berdyaev dilahirkan di Kiev dalam suatu keluarga militer aristokrat. Ia hidup sendirian di masa kanak-kanaknya di rumah, dan perpustakaan ayahnya memungkinkannya banyak membaca. Ia membaca karya-karya Hegel, Schopenhauer, dan Kant ketika usianya baru 14 tahun dan ia menguasai berbagai bahasa asing.
Filsafatnya dicirikan sebagai eksistensialis Kristen. Ia sangat memperhatikan kreativitas dan khususnya kemerdekaan dari segala sesuatu yang menghalangi kreativitas. Berdyaev adalah seorang Kristen yang saleh, namun ia seringkali kritis terhadap gereja yang mapan. Sebuah artikel pada 1913 mengecam Sinode Kudus dari Gereja Ortodoks Rusia menyebabkan ia dituduh menghujat, dan hukumannya adalah pembuangan ke Siberia seumur hidup. Perang Dunia dan Revolusi Bolshevik membuat ia tidak pernah diajukan ke pengadilan.

D. Aliran Eksistensialisme dengan Pendidikan
Kalangan Eksistensialisme “terganggu” akan apa yang mereka dapatkan pada kemapanan pendidikan. Mereka dengan segera menegaskan bahwa banyak dari apa yang disebut pendidikan sebenarnya tidaklah apa – apa kecuali propaganda yang digunakan untuk memikat audiens. Mereka juga mengungkapkan bahwa banyak dari apa yang dewasa ini dianggap pendidikan sejati adalah sesuatu yang membahayakan, karena ia menyiapkan peserta didik untuk konsumerisme atau menjadikannya sebagai tenaga penggerak dalam mesin teknologi industrial dan birokrasi modern. Bukan malah mengembangkan individualitas dan kreativitas, keluh kalangan eksistensialis, banyak pendidikan justru memusnahkan sifat – sifat kemanusiaan yang pokok tadi.

Van Cleve Morris berpendapat bahwa perhatian utama pandangan pendidikan kalangan Eksistensialisme adalah pada upaya membantu kedirian individu untuk sampai pada realisasi yang lebih utuh menyangkut preposisi berikut:
1. Aku adalah subjek yang memilih, tidak bisa menghindari caraku menjalani hidup
2. Aku adalah subjek yang bebas, sepenuhnya bebas untuk mencanangkan tujuan –tujuan kehidupanku sendiri
3. Aku adalah subjek yang bertanggung jawab, secara pribadi mempertanggungjawabkan akan pilihan – pilihan bebasku karena hal itu terungkapkan dalam bagaimana aku menjalani kehidupanku.
Eksistensialisme sangat berhubungan erat dengan pendidikan karena pusat pemikiran eksistensialisme adalah “keberadaan” manusia, sedangkan pendidikan hanya dilakukan oleh manusia. Penerapan filsafat eksistensialisme dalam komponen pendidikan antara lain :

a) Tujuan pendidikan
Menurut aliran eksistensialisme, tujuan pendidikan adalah untuk mendorong setiap individu agar mampu mengembangkan semua potensinya untuk pemenuhan diri. Memberikan bekal pengalaman yang luas dan komprehensif kepada para siswa dalam semua bentuk kehidupan.

b) Kurikullum
Eksistensialisme menyatakan bahwa kurikulum ideal adalah kurikulum yang memberikan kebebasan individual yang luas bagi para siswa agar mereka mampu untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan, melaksanakan pencarian-pencarian mereka sendiri, dan menarik kesimpulan-kesimpulan mereka sendiri. Dengan kata lain yang diutamakan adalah kurikulum liberal, yang merupakan landasan bagi kebebasan manusia.
Menurut eksistensialisme, mata pelajaran merupakan materi di mana individu akan dapat menemukan dirinya dan kesadaran akan dunianya. Menurut aliran ini, semua mata pelajaran memiliki kedudukan yang sama. Karena setiap anak membutuhkan mata palajaran yang berbeda untuk membantu menemukan dirinya.

c) Proses belajar mengajar
Salah satu tokoh aliran eksistensialisme, Martin Buber berpandangan tentang “dialog”. Inilah yang menjadi pengaplikasian konsep belajar mengajar aliran ini. Dialog merupakan percakapan antara pribadi dengan pribadi, di mana setiap pribadi merupakan subjek bagi yang lainnya. Adapun lawan dari dialog adalah “paksaan”, di mana seseorang memaksakan kehendaknya kepada orang lain sebagai objek. Dalam penerapannya, kebanyakan proses pendidikan merupakan paksaan.
Anak dipaksa mengikuti kehendak guru, atau pengetahuan yang tidak fleksibel, di mana guru menjadi penguasanya.
Agar hubungan antara guru dengan murid menjadi suatu dialog, maka pengetahuan yang akan diberikan pada murid harus menjadi pengalaman pribadi guru itu, sehingga akan terjadi pertemuan antara pribadi dengan pribadi.

d) Peran guru
Peran guru bagi kalangan Eksistensialisme tidaklah sebagaimana peran guru dalam paham tradisional. Guru Eksistensialisme bukanlah sosok yang mempunyai jawaban – jawaban benar tak terbantahkan. Ia lebih sebagai seseorang yang berkemauan membantu para subjek didik mengeksplorasi jawaban – jawaban yang mungkin.
Dalam kelas guru berperan sebagai fasilitator untuk membiarkan siswa berkembang menjadi dirinya dengan memberikan berbagai bentuk pajanan (exposure) dan jalan untuk dilalui. Karena perasaan tidak terlepas dari nalar, maka kaum Eksistensialisme menganjurkan pendidikan sebagai cara membentuk manusia secara utuh, bukan hanya sebagai pembangunan nalar.

E. Persamaan Pandangan Para Tokoh Aliran Eksistensialisme

Telah dibahas sebelumnya bahwa paham-paham eksistensialisme memiliki pandangan-pandangan yang berbeda, namun pandangan-pandangan tersebut memiliki persamaan. Persamaan-persamaan tersebut antara lain :
a) Motif pokok dari filsafat eksistensialisme ialah apa yang disebut ‘eksistensi’, yaitu cara manusia berada. Pusat perhatian ini ada pada manusia. Oleh karena itu bersifat humanistis.
b) Bereksistensi harus diartikan secara dinamis. Bereksistensi berarti menciptakan dirinya secara aktif, berbuat, menjadi, dan merencanakan.
c) Manusia dipandang sebagai makhluk terbuka, realitas yang belum selesai, yang masih dalam proses menjadi
d) Tekanan filsafat eksistensialisme adalah kepada pengalaman konkrit, yakni pengalaman yang eksistensial.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa pangkal tolak filsafat eksistensialisme ialah eksistensi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa eksistensi merupakan peristiwa yang azasi. Manusia menjadi sadar agar bisa berbuat, dan berbuat bertujuan dalam berbuat dia menyempurnakan dirinya.

F. Negara-negara Penganut Eksistensialisme
Adapun Negara-negara yang menggunakan Aliran ini ialah :
1. Amerika
2. Jerman
3. Rusia
4. Dan beberapa negara-negara Eropa lainnya

DAFTAR PUSTAKA

Muhmudayeli. Filsafat Pendidikan. PT Refika Aditama. Bandung. 2011
Sadulloh, Uyoh. Pengantar Filsafat Pendidikan. ALFABETA,CV. Bandung. 2004
Hedrik, R Jan. Pengantar filsafat. Kanisius. Yogyakarta. 1996
Poedjawijatna. Pembimbing Ke Arah Alam filsafat. Pustaka Sarjana. 1980
http://ujeberkarya.blogspot.com/2010/01/filsafat-eksistensialisme.html
http://indramunawar.blogspot.com/2009/03/aliran-eksistensialisme-filsafat-masa.html

Aliran Eksistensialisme

semoga bermanfaat …
klompok5.ekameliyakin.pgsd1b.umj

* pe’er

1. alasan bangsa asing menjajah indonesia ::
untuk berdagang dan mencari rempah-rempah,
namun kemudian di dorong dengan semangat 3G yaitu gold(kekayaan) glory (kejayaan) gospel (menyebarkan agama nasrani)

ada 4 faktor dalam latar belakang bangsa asing datang ke indonesia
a. Faktor Politik
jatuh nya konstantinopel ke tangan bangsa turki thn 1453 , lalu bangsa eropa mengadakan hubungan dagang dan mencari jalan sendiri lewat dunia timur
b. Faktor Ekonomi
mencari rempah-rempah
c. Faktor ilmu pengetahuan
Nicolaus Copernicus menemukan teori Heliosentris (bahwa bumi itu bulat)
d. Faktor Pengembangan ilmu pengetahuan
Penemuan mesin dan kompas

No. 3. 1908 bagi rakyat Indonesia adalah awal mula bangkitnya Nasional Kesadaran n Indonesia untuk lebih maju dan meningkatkan martabat bangsa Indonesia .

No. 4 ada di modul

No. 5. Sangat penting karena sumpah pemuda merupakan suatu pengakuan dari pemuda-pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa dan sebagai modal utama bagi tercapainya kemerdekaan Republik Indonesia

1. MONOPOLI adalah suatu kondisi dimana hanya ada satu penjual yang menawarkan barang atau jasa

2. DEVIDE ET IMPERA (politik pecah belah) adalah Kombinasi strategi politik, militer, dan ekonomi yang bertujuan untuk mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara mengadu domba

3. KONGRES PEMUDA adalah Usaha untuk menuju persatuan dan kesatuan antar organisasi pemuda
Tujuan kongres pemuda yaitu untuk menanamkan semangat kerjasama antar perkumpulan pemuda² untuk menjadi dasar persatuan indonesia
4. BPUPKI (BADAN PENYELIDIK USAHA² PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA ) adalah sebuah badan yang dibentuk oleh pemerintah jepang sebagai upaya pelaksanaan janji jepang mengenai kemerdekaan indonesia

5. PPKI (PANITIA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA) adalah Panitia yang bertugas untuk mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia serta sebagai ganti dan melanjutkan tugas BPUPKI .

6. Founding Fathers (Pendiri Bangsa) adalah Tokoh yang secara teknis berperan aktif, nyata dan terbukti menyusun struktur Negara RI menjelang datangnya hari kemerdekaan

7. Proklamasi adalah Pengumuman atau pemberitahuan tentang Kemerdekaan ke Publik

8. Kemerdekaan adalah sebuah negara yang meraih hak kendali penuh atas seluruh wilayah bagian negaranya

9. Penjajahan yaitu apabila sebuah negara terlalu menguasai/menindas negara atau bangsa lain

10. Sumpah Pemuda adalah organisasi para pemuda dalam satu forum atau kelompok yang akan bersama-sama mewujudkan cita-cita khususnya untuk bangsa Indonesia.

11. Konstitusi ada di halaman 70 buku cetak erlangga

12. UUD Negara adalah peraturan perundang-undangan tertinggi yang harus ditaati dalam Negara dan merupakan hukum dasar Negara tertulis yang mengikat

Jalur, Jenjang dan Jenis Pendidikan

1. JALUR PENDIDIKAN

Dalam UU No. 20 tahun 2003 Pasal 13 ayat 1 dinyatakan bahwa jalur pendidikan terdiri dari pendidikan formal, non-formal dan informal.

A. PENDIDIKAN FORMAL
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan anak usia dini (TK/RA), pendidikan dasar (SD/MI), pendidikan menengah (SMP/MTs dan SMA/MA), dan pendidikan tinggi (Universitas). Pendidikan formal terdiri dari pendidikan formal berstatus negeri dan pendidikan formal berstatus swasta.
Ciri-ciri Pendidikan Formal antara lain :
 Tempat pembelajaran di gedung sekolah.
 Ada persyaratan khusus untuk menjadi peserta didik.
 Kurikulumnya jelas.
 Materi pembelajaran bersifat akademis.
 Proses pendidikannya memakan waktu yang lama.
 Ada ujian formal.
 Penyelenggara pendidikan adalah pemerintah atau swasta.
 Tenaga pengajar memiliki klasifikasi tertentu.
 Diselenggarakan dengan administrasi yang seragam

B. PENDIDIKAN NON-FORMAL
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. Seperti Lembaga Kursus dan Pelatihan, Kelompok Belajar, Sanggar, dll.
Ciri-ciri Pendidikan Non-Formal antara lain :
 Tempat pembelajarannya bisa di luar gedung.
 Kadang tidak ada persyaratan khusus.
 Umumnya tidak memiliki jenjang yang jelas.
 Adanya program tertentu yang khusus hendak ditangani.
 Bersifat praktis dan khusus.
 Pendidikannya berlangsung singkat.
 Terkadang ada ujian.
 Dapat dilakukan oleh pemerintah atau swasta

C. PENDIDIKAN INFORMAL
Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan. Seperti : Pendidikan Agama, Budi Pekerti, Etika, Sopan Santun, Moral dan Sosialisasi.
Ciri-ciri Pendidikan Informal antara lain :
 Tempat pembelajaran bisa di mana saja.
 Tidak ada persyaratan.
 Tidak berjenjang.
 Tidak ada program yang direncanakan secara formal.
 Tidak ada materi tertentu yang harus tersaji secara formal.
 Tidak ada ujian.
 Tidak ada lembaga sebagai penyelenggara.

2. JENJANG PENDIDIKAN

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang diterapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang akan dikembangkan. Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 14, jenjang pendidikan formal terdiri atas:

Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6

Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTS) adalah jenjang pendidikan dasar pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus sekolah dasar (atau sederajat). Sekolah menengah pertama ditempuh dalam waktu 3 tahun

Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA) adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat). Sekolah menengah atas ditempuh dalam waktu 3 tahun,

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. SMK sering disebut juga STM (Sekolah Teknik Menengah). Di SMK,terdapat banyak sekali Program Keahlian.

Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs.

Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen. Di Indonesia ada beberapa jenis perguruan tinggi, antara lain :
1) Akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu.

2) Politeknik atau sering disamakan dengan institut teknologi adalah penamaan yang digunakan dalam berbagai institusi pendidikan yang memberikan berbagai jenis gelar dan sering beroperasi pada tingkat yang berbeda-beda dalam sistem pendidikan. Politeknik dapat merupakan institusi pendidikan tinggi dan teknik lanjutan serta penelitian ilmiah ternama dunia atau pendidikan vokasi profesional, yang memiliki spesialiasi dalam bidang ilmu pengetahuan, teknik, dan teknologi atau jurusan-jurusan teknis yang berbeda jenis.

3) Institut adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

4) Universitas adalah suatu institusi pendidikan tinggi dan penelitian, yang memberikan gelar akademik dalam berbagai bidang. Sebuah universitas menyediakan pendidikan sarjana dan pascasarjana.

5) Sekolah tinggi dalam pendidikan di Indonesia adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

3. JENIS PENDIDIKAN

1) Pendidikan Umum
Pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
2) Pendidikan Kejuruan
Pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu.
3) Pendidikan Akademik
Pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni tertentu (program sarjana dan pascasarjana).
4) Pendidikan Profesi
Pendidikan tinggi yang diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.
5) Pendidikan Vokasi
Pendidikan tinggi yang diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program sarjana.
6) Pendidikan Keagamaan
Pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan ilmu pengetahuan tentang ajaran agama atau menjadi ahli ilmu agama. Contohnya : Pesantren, MI, MTS, MA, MAK, Sekolah Tinggi Theologia.
7) Pendidikan Khusus
Pendidikan yang diselenggarakan bagi peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif. Contohnya : Sekolah Luar Biasa.

semoga bermanfaat 🙂
ekameliyakin_pgsd 1b_umj

manusia berbudaya, beradab dan korupsi

BAB II
PEMBAHASAN

1. Beberapa Pengertian

Secara bahasa, manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).
Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living organism).
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Kebudayaan adalah perkembangan yang khas manusiawi yang berasal dari penggunaan intelegensia dan kebebasan, dan yang justru memungkinkan manusia menjadi manusia yang lebih baik.
Manusia Sebagai Makhluk Budaya adalah Manusia yang diciptakan untuk menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai makhluk Tuhan. Manusia harus menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepemimpinannya di muka bumi disamping tanggung jawab dan etika moral harus dimiliki, menciptakan nilai kebaikan, kebenaran, keadilan dan tanggung jawab agar bermakna bagi kemanusiaan dan lingkungan sekitarnya.

Masyarakat beradab adalah masyarakat berpendidikan, sopan dan berbudi pekerti luhur, berakhlak dan berkesopanan serta memilikirasa toleransi. Kita semua menganggap masyarakat kita beradab, namun kita juga harus menerima kenyataan bahwa masyarakat kita masih banyak yang arogan dan anarkhis. Masyarakat beradab (civil society) adalah suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum yang memperjuangkan penguatan posisi masyarakat terhadap Negara.

Menurut perspektif keadilan atau pendekatan umum, misalnya mengatakan bahwa korupsi adalah mengambil bagian yang bukan menjadi haknya.
Korupsi adalah tingkah laku yang menyimpang dari tugas-tugas resmi suatu jabatan secara sengaja untuk memperoleh keuntungan berupa status, kekayaan atau uang untuk perorangan, keluarga dekat atau kelompok sendiri.

Korupsi adalah mengambil secara tidak jujur perbendaharaan milik publik atau barang yang diadakan dari pajak yang dibayarkan masyarakat untuk kepentingan memperkaya dirinya sendiri.

Beberapa ayat Al-qur’an yang menjelaskan tentang korupsi, antara lain :
QS. Al-Baqarah 2 : 42
Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang batil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.

QS. Al-Baqarah 2 : 188
Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.

QS. An-nisaa’ 4 : 29
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.

Berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi. dan Nepotisme, terdapat pengertian berikut.
a. Korupsi adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang tindak pidana korupsi.
b. Kolusi adalah permufakatan atau kerja sama melawan hukum antar penyelenggara negara atau antara penyelenggara negara dan pihak lain yang merugikan orang lain, masyarakat, dan atau negara.
c. Nepotisme adalah setiap perbuatan penyelenggara negara melawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya dan atau kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.

2. Ciri-ciri manusia beradab
Manusia beradab memiliki beberapa sifat hakekat kodrati, yaitu :
 Sebagai makhluk berfikir,
 Social (bermasyarakat),
 Susila, indah dan agamis,
 Memiliki budi pekerti luhur,
 Memiliki keaneka ragaman yang berbeda tergantung pada situasi dan kondisi, serta kemajuan berfikir masing-masing bangsa itu sendiri.

3. Ciri-ciri manusia berbudaya
• Manusia mempunyai akal dan jiwa yang mengatur atau menentukan bagaimana berperilaku
• Manusia mempunyai budi yang merupakan pola kejiwaan yang di dalamnya terkandung dorongan-dorongan hidup yang dasar, insting, perasaan, dengan pikiran, kemauan dan hubungan yang bermakna dengan alam sekitarnya dengan jalan memberi penilaian terhadap obyek dan kejadian
• Manusia dapat mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya
• Manusia sebagai individu yang berdiri sendiri (memiliki cipta, rasa, dan karsa).
• Manusia sebagai makhluk sosial yang terikat kepada lingkungannya (lingkungan sosial, ekonomi, politik, budaya dan alam)
• Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan dimana perbuatan-perbuatan baik manusia haruslah sejalan dan sesuai dengan hakikat kodratinya.
• Manusia dapat memenuhi kebutuhan
• Manusia dapat menjawab tantangan hidupnya sendiri
• Perilaku manusia berbudaya yaitu perilaku yang dijalankan sesuai dengan moral, norma-norma yang berlaku dimasyarakat, sesuai dengan perintah di setiap agama yang diyakini, Dan sesuai dengan hukum Negara yang berlaku.
Jadilah manusia yang memiliki budaya yang tinggi yang menjadikan manusia tersebut sebagai manusia yang berbudaya dan tentu manusia yang berbudaya itu pasti juga manusia yang berpendidikan, akan tetapi sebaliknya manusia yang berpendidikan itu belum tentu dia manusia yang berbudaya. Banyak contoh di negara ini manusia yang pintar atau berpendidikan yang melakukan banyak tindak kejahatan atau menyimpang contohnya seperti korupsi. Itu semua terjadi karena mereka tidak menjadi manusia yang berbudaya dan akibatnya mereka tidak memiliki moral, kejujuran, dan rasa tanggung jawab.

4. Persamaan dan Perbedaan antara Peradaban dan Kebudayaan
a) Ditinjau dari segi Pengertian secara umum di Kamus Besar Bahasa Indonesia
 Persamaannya
Sama-sama merupakan tingkah laku suatu masyarakat dengan lingkungannya
 Perbedaannya
Kebudayaan lebih ke pengetahuan manusia untuk memahami lingkungannya dan merupakan pedoman bagi tingkah lakunya. Sedangkan, peradaban merupakan kemajuan tingkat kecerdasan terhadap kebudayaan itu sendiri.

b) Ditinjau dari segi Unsur suatu Kebudayaan dan Peradaban
 Pesamaannya
Baik kebudayaan maupun peradaban mempunyai unsur yang sama, yaitu: sistem kepercayaan, sistem kemasyarakatan, bahasa, seni patung, sistem mata pencaharian dan wadah menyimpan makanan.
 Perbedaannya
Penambahan variasi secara modern dan semakin kompleknya hasil suatu kebudayaan.

c) Ditinjau dari segi Waktu terjadinya
 Persamaannya
Sama-sama merupakan nilai sosial, norma, ilmu pengetahuan serta unsur-unsur keseluruhan struktur sosial, kesenian, kepercayaan, hukum dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat individu dalam kelompok masyarakat.
 Perbedaannya
Peradaban merupakan hasil perwujudan dari sebuah kebudayaan manusia. Jadi antara kebudayaan dan peradaban yang lebih dulu ada adalah kebudayaan.

d) Ditinjau dari segi Asal terbentuknya
 Persamaannya
Sama-sama terbentuk dari pola pikir (mindset) dan sikap mental dari suatu kelompok itu sendiri.

 Perbedaannya
Kebudayaan disetiap negara berbeda karena kebudayaan terbentuk dari identitas dan karakter sekelompok masyarakat dalam suatu negara sebagai sarana sebagai pembentukan pola pikir (mindset) dan sikap mental, memajukan adab dan kemampuan kelompok itu sendiri untuk membentuk suatu perilaku yang nantinya akan menjadi tradisi bagi anak cucunya sedangkan peradaban bisa terjadi karena suatu akulturasi.
Jadi, Kebudayaan merupakan keseluruhan dari hasil budidaya manusia baik cipta, rasa maupun karsa. Kebudayaan berwujud gagasan atau ide, perilaku atau aktivitas dan benda-benda. Sedangkan, peradaban adalah bagian-bagian dari kebudayaan yang tinggi, halus, indah dan maju.

5. Sebab-sebab banyak Pemimpin dan Pejabat melakukan tindak kejahatan korupsi
Korupsi adalah suatu tindakan kriminalitas yang dilakukan seseorang atau kelompok untuk menguntungkan kelompok atau orang itu sendiri.
Sebab-sebab orang melakukan korupsi, antara lain :
 Kurangnya transparansi pada cara pengambilan keputusan pemerintah
 Kampanye-kampanye politik yang mahal dengan pengeluaran dana lebih besar dari pada pendanaan politik yang normal
 Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar
 Lemahnya ketertiban hukum
 Lemahnya profesi hukum
 Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media masa
 Ketidakadanya control yang cukup untuk mencegah penyuapan atau sumbangan kampanye.
Semakin lama tindak pidana korupsi di Indonesia semakin sulit untuk diatasi. Banyaknya peluang untuk korupsi juga bisa menjadi salah satu penyebab orang melakukan korupsi. Itu semua terjadi karena mereka tidak menjadi manusia yang berbudaya dan akibatnya mereka tidak memiliki moral, kejujuran, dan rasa tanggung jawab. Serta dikarenakan faktor lingkungan yang terbiasa melakukan korupsi dan membiasakan orang untuk melakukan tindakan korupsi.
6. Upaya-upaya melakukan Pemberantasan Korupsi
Menghilangkan korupsi bukanlah perkara yang mudah, karena ia telah berurat berakar dan menjalar ke mana-mana di negeri kita ini. Tidak semua orang rela jalan pintasnya untuk kaya diungkit-ungkit. Ada lagi yang menjelaskan mereka korupsi kecil-kecilan karena terpaksa oleh keadaan. Gaji kecil yang tidak mencukupi untuk hidup yang layak dari bulan ke bulan menjadi alasan untuk membenamkan diri. Apalagi kalau hampir semua orang di tempat itu telah menganggap hal itu adalah hal yang biasa. Tahu sama tahu, untuk tidak mengatakan atasan mereka juga melakukan hal yang sama.
Secara kultural dan struktural, memberantas korupsi adalah mensosialisasikan nilai baru bahwa korupsi merupakan sebuah tindakan yang berisiko tinggi dan bemilai rendah, dan akan dikenakan pembuktian terbalik bahwa harta yang diperolehnya adalah barang yang halal.
Secara struktural, memberantas korupsi berarti memberantas KKN dengan memberdayakan komisi pemeriksaan kekayaan pejabat dan latar belakang kehidupannya.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah maupun perusahaan, antara lain :
• Membangun sistem pencegah dini korupsi
• UU Antikorupsi yang konsisten
• Memberikan jaminan hidup yang layak bagi pegawai
• Sistem pembuktian terbalik
• Pengumuman dan audit kekayaan pejabat sebelum dan sesudah bertugas
• Membuat iklan layanan masyarakat di media massa dan di kemasan produk-produk yang dikonsumsi semua orang.
Masyarakat dapat berperan serta membantu pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi. Peran serta masyarakat tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk:
a. hak mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaan telah terjadi tindak pidana korupsi;
b. hak untuk memperoleh pelayanan dalam mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaan telah terjadi tindak pidana korupsi kepada penegak hukum yang menangani perkara tindak pidana korupsi;
c. hak untuk menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab kepada aparat penegak hukum yang menangani perkara tindak pidana korupsi;
d. hak untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporannya yang diberikan kepada penegak hukum dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari;
e. hak untuk memperoleh perlindungan hukum dalam hal;
1) Melaksanakan haknya sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c;
2) Hadir dalam proses penyelidikan, penyidikan, dan di sidang pengadilan sebagai saksi pelapor, saksi, atau saksi ahli, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
3) Masyarakat mempunyai hak dan tanggung jawab dalam upaya mencegah pemberantasan tindak pidana korupsi;
4) Hak dan tanggung jawab dilaksanakan dengan berpegang teguh pada asas-asas atau ketentuan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dengan menaati norma agama dan norma sosial lainnya;
5) Ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi diatur tebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

7. Tindakan yang harus dilakukan terhadap para koruptor agar mereka kapok melakukan kejahatan korupsi
Walaupun dipemerintahan Indonesia sudah ada beberapa peraturan seperti Undang-Undang Dasar 1945 sampai dengan Undang-Undang tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi namun masih banyak pula orang yang tetap melakukan korupsi.
Beberapa dari mereka memberikan usul tentang Cara Memberantas Korupsi diantaranya :
1. Negara China memberikan hukuman mati bagi mereka yang melakukan korupsi
2. Negara Hongkong ditahun 1974 karena mengetahui 99,9% anggota polisi dan Jaksa terlibat korupsi memecat seluruh polisi dan jaksa di negara tersebut
3. Ada juga yang mengusulkan Terapkan hukum Islam, yaitu siapa yang korupsi potong tangan
4. Yang saat ini dilakukan indonesia membuat tim anti korupsi KPK, dan lain sebagainya.

3. Daftar Pustaka

http://tugas-mrhanz25.blogspot.com/2011/02/manusia-sebagai-makhluk-budaya.html
http://www.google.com
http://www.wikipedia.com
Suparno, Paul dkk.2002. Pendidikan Budi Pekerti Di Sekolah, Suatu Tinjauan Umum.Jakarta: Kanisius.
Mochlisin.2007.Kewarganegaraan SMP VIII.Jakarta:Interplus
Pope, Jeremy.2003.Strategi memberantas korupsi.Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.

semoga bermanfaat .
pgsd 1b_umj

all about Sumatera Barat

BAB II
PEMBAHASAN

SUMATERA BARAT
1. Perkembangan Masyarakat
Kebudayaan dan suku Minangkabau dapat dikatakan sangat dominan di Provinsi Sumatera Barat, sehingga kebudayaan Minangkabau berkembang pesat di wilayah Sumatera Barat. Menurut Tambo, orang Minangkabau berasal dari keturunan Iskandar Zulkarnaen yang pernah berkuasa di Sumatera Barat sampai ke India pada abad ke-3 SM. Hasil penelitian menyebutkan, orang Minangkabau termasuk dalam rumpun bahasa Melayu Muda yang datang ke Sumatera Barat dari Indo-Cina.
Dalam kehidupan Masyarakat Minangkabau dikenal tiga suku utama, yaitu suku Bodi Caniago, Koto dan Piliang. Ketiga suku ini terpecah lagi atas beberapa suku yang keseluruhannya berjumlah 96 suku. System kekerabatan Masyarakat Minangkabau berdasarkan prinsip matrilineal (garis keturunan ibu), dengan keluarga batih (rumah) merupakan kesatuan hidup yang paling kecil berdasarkan pertalian darah.
Adat istiadat yang dipakai saat ini setelah Islam berkembang di Minangkabau dikenal dengan adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, Syarak Mangato, adat mamakai, dengan demikian apa yang difatwakan oleh syarak dipakai oleh adat. Secara popular, apa yang disebut adat Minangkabau terbagi atas empat bagian :
– Adat yang teradat, yaitu kebiasaan yang disepakati dengan aturan yang dipakai.
– Adat yang diadatkan, yaitu kebiasaan yang baik yang dijadikan aturan yang dipakai.
– Adat-istiadat, yaitu kebiasaan yang indah, mendatangkan kesenangan hati yang disepakati.
– Adat yang sebenarnya adat, yaitu aturan/ketentuan hidup yang terjadi menurut sifatnya.

2. Rumah Adat
Rumah adat Sumatera Barat disebut Rumah Gadang. Runah Gadang adalah symbol dari ikatan suatu kekerajaan dalam kaum di Minangkabau. Disamping sebagai tempat tinggal keluarga perempuan, juga berfungsi sebagai tempat kegiatan sosial. Setiap penghulu harus membangun rumah gadang ini dengan kaumnya, karena di rumah Gadang inilah sebagian besar upacara adat dilaksanakan.
Ditinjau dari bentuk ukuran dan gaya pemerintahan kelarasan (tingkat territorial pemerintah zaman Belanda) yang statusnya lebih tinggi dari Kepala Nagari dan gaya Luhak Rumah Gadang mempunyai nama yang beragam. Menurut gaya kelarasan Koto Piliang ,bentuk rumah Gadangnya diberi nama Garudo Tabang, karena dikedua ujung rumah diberi beranjang (gonjong), yakni sebuah ruangan kecil yang lantai lebih tinggi dari lantai rumah bagian tengah, dan disebut Rumah Baranjung. Sedangkan kelarasan Bodi Chaniago lazimnya disebut Garudo Manyusukan Anak (Garuda Menyusukan Anak). Pada Bagian kiri dan kanan dibawah gonjong diberi beratap (emper) yang merupakan sayap burung yang sedang mengerami anaknya.
Jika menurut gaya Luhak, masing-masing luhak mempunyai gaya dan nama tersendiri. Rumah Gadang yang merupakan kepunyaan dari kaum Penghulu Pucuk di Luhak Tanah Datar, dinamakan Gajah Maharram (Gajah Tidur) karena besarnya. Sedang modelnya Rumah Baranjung karena Luhak tersebut menganut aliran kelahiran Koto Piliang.
Rumah Gadang Luhak Agam, adalah milik Kaum Penghulu Andiko (yang memerintah) dinamakan Serambi Papak (Serambi Pepat) yang bentuknya bagai dipepat pada bagian kedua ujung bangunannya. Sedangkan modelnya adalah di bawah gonjong pada kedua ujungnya beremper dengan atap, karena luhak tersebut menganut kelarasan Bodi Chaniago.
Rumah Gadang dari Luhak Limopaluh Koto disebut dengan Babanding (raja berbanding) yang bentuknya seperti rumah di Luhak tanah Datar, tidak mempunyai dan memakai anjungan pada kedua ujung bangunannya. ( GAMBAR )
Pelengkap dari sebuah Rumah Gadang ialah adanya Rangkiang, yaitu bangunan tempat penyimpanan beras atau biasa disebut lumbung padi, terletak di halaman rumah. Rangkiang yang terdapat di Sumatera Barat berjumlah (dalam tradisi) 3 buah yang dapat ditambah menjadi 7 atau 9 buah. Masing-masing Rangkian ini telah ditentukan tempatnya dan mempunyai nama yang sesuai dengan fungsinya, yaitu :
– Si Tinjau Lamik, dengan tiang, adalah lambang Mamak Rumah, pemimpin Pincalang masuk panagua dagang kamalangan.
– Sibayau-bayau, dengan 6 tiang adalah lumbung tuo rumah atau lumbung pusako, lumbung makanan patang pagi.
– Si Tangguang Lapa, dengan 6 tiang adalah lumbung untuk putrid, yang berfungsi sebagai dagang lalu, urang sumando, tempat si miskin selang tanggang, lumbung persiapan bila musim paceklik datang. Si miskin pergi menunggu, dengan 4 tiang dan fungsinya adalah sebagai lumbung pencari atau lumbung untuk berhemat.
– Si Mayo Kayo, dengan 4 tiang dan fungsinya adalah lumbung persiapan untuk kenduri.
– Mandah Pahlawan, dengan 4 tiang dan fungsinya adalah pangaluk pusako.
– Harimau Paunyi Koto, dengan 9 adalah lumbung raja.
Susunan Rangkiang yang umum terdapat pada Rumah Gadang bila dilihat dari jalan masuk adalah Rangkiang Si Tinjau Lauik di sebelah kiri, Sibayau-bayau di tengah-tengah dan Si Tanggung Lapa di sebelah kanan. Sedangkan Rangkiang lainnya di tempatkan di sela-sea ketiga Rangkiang tersebut.

3. Balai Adat (Balairung)
Balai adat biasa disebut Balairung, ialah tempat yang digunakan sebagai tempat para penghulu mengadakan rapat tentang urusan pemerintahan Adat Nagari dan menyidangkan perselisihan atau perkara yang berfungsi sebagai peradilan perdamaian. Bentuk Balairung sama dengan rumah Gadang, yaitu dibangun di atas tiang yang bergonjong-gonjong. Sesuai dengan fungsinya kegiatan di Balairung dibagi menurut nama-nama ruang sebagai berikut:
– Balai Sa Ruang, berfungsi sebagai tempat memutuskan perselisihan atau menghukum seseorang dan melakukan perdamaian.
– Balai Pasujian, adalah balai tempat menciptakan atau mengatur, untuk menciptakan aturan-aturan yang akan diperlukan bersama sepanjang adat yang ditetapkan berdasarkan musyawarah bersama.
– Balai Gadang, adalah ruang untuk menciptakan ketentuan dan undang-undang yang dihadiri oleh Penghulu, Alim ulama dan Cadiak Pandai.

4. Kesenian
Dikalangan masyarakat Minangkabau hidup dan berkembang berbagai jenis kesenian seperti seni suara, seni tari dan gerak, seni lukis, serta seni sastra. Dalam seni suara termasuk dendang (nyanyian), indang (dzikir), sahlawat dll. Penyajiannya biasa diiringi dengan alat-alat music, seperti Saluang, Bansi, talam, Rabana, Gendang, Kecapi dan Biola. (GAMBAR)
a. Seni Tari
Tari-tarian yang sering digelar dalam pertunjukan kesenian dan upacara resmi lainnya, antara lain:

Indang
Menggambarkan tradisi syariat pada memacu kegotong-royongan yang melandasi kehidupan Masyarakat Minangkabau. Indang sendiri berarti alat penampi beras. Sebagian dari gerak tari ini berasal dari gerak silat.

Gelombang Persembahan
Tari ini ditujukan untuk menyambut tamu kehornatan dan yang dihormati dan juga ditampilkan pada upacara adat. Disebut gelombang persembahan karena ada dua unsur yang ingin ditampilkan disini yaitu unsur gelombang dan unsur persahabatan. Unsur gelombang dilakukan minimal oleh lima orang penari perempuan, menandakan hati yang putih bersih dalam menerima kedatangan tamu, dengan mempersembahkan sirih yang diletakkan dalam sebuah Carano (tempat sirih). Pakaian yang dipakai dalam tari gelombang persembahan ini adalah :
Penari laki-laki, pakaian dominan berwarna hitam :
 Sarawa Galembong
 Destar/ ikat kepala pancuang talang
 Baju gadang
Penari perempuan dengan warna cerah :
 Baju kuruang
 Tutup kepala berbentuk tanduk
 Pemegang carano memakai suntiang
(GAMBAR)

Tari Payung
Adalah tarian yang melukiskan hubungan percintaan sepasang muda-mudi yang diiringi dengan lagu Babendi-bendi. Tarian ini juga ditarikan oleh sepasang mempelai dalam pesta perkawinan mereka. Pakaian penari pria adalah Teluk Belanga atau Guntiang Cino, dan penari wanita memakai Kebaya Panjang dan Suntiang kecil.
Alang Guntiang Penghulu
Tari ini merupakan tari tradisi yang biasa ditampilkan khusus pada upacara adat seperti; upacara pengangkatan penghulu. Kekhususan tarian ini adalah prosesnya yang mengandung makna tertentu.
Selain tari-tarian di atas, ada pula tari pergaulan lainnya seperti :
 Tari Rantak
 Tari Piring
 Tari Alang Babega
 Tari Sauik Randai
 Tari Panen
 Tari Galuak
 Tari Layang-layang

b. Seni Musik dan Lagu
Ungkapan seni Masyarakat Minangkabau banyak diperlihatkan melalui alat music yang seluruhnya menirukan suara yang banyak pula diperlihatkan melalui alat music yang seluruhnya menirukan suara yang terdapat pada alam. Alat music yang banyak dipakai untuk kegiatan kesenian dapat dibagi atas:
(1) Alat music tiup :
 Saluang darek, saluang sirompak, saluang pauah, saluang panjang, bansi, salempong, papuik batang padi, papuik sarunai, papuik baranak, papuik tanduak.

(2) Alat perkusi, antara lain :
 Perkusi logam : Talempong, Canang, Mamonang, Agung, Gadang Tigo dan Talempong Jao/Talempong.
 Perkusi Bambu : Katuak-katuak talempong Sembilu, Talempong Buluah, Alu Baganto.
 Perkusi Kulit : Gandang Katindik, dol/Tambua, Rabano dan Rapi, Gandang Sarunai, Tassa.
 Perkusi Kayu : Talempong Kayu dan Tong-tong.
(3) Alat petik, terdiri dari Kecapi dan Genggong
(4) Alat gesek, terdiri dari Rebab Darek, Rebab Pesisir, Rebab Badoi dan Rebab Pariaman.

c. Seni Drama
Seni drama yang sangat terkenal dikalangan Masyarakat Minangkabau adalah Randai. Randai adalah drama yang menggambarkan cerita rakyat minangkabau. Pelaku randai ini seluruhnya laki-laki, yang membentuk sebuah lingkaran sambil melakukan gerakan-gerakan silat yang sekali-kali ikut mengucapkan cerita yang disampaikan oleh pemimpin randai. Pemimpin Randai berdiri di tengah-tengah lingkaran sambil menyampaikan jalannya cerita. Si pemimpin dapat berlakon sebagai perempuan sesuai dengan permintaan cerita.

d. Seni Sastra
banyak Masyarakat minangkabau yang menguasai sastra lisan, terutama kepandaian berpantun dan syair serta berpepatah. Kata-kata tersebut terutama digunakan saat diadakan upacara-upacara adat, seperti upacara perkawinan.

e. Seni Bela Diri
Di samping tari-tarian, berkembang pula seni bela diri pencak silat yang disebut Dabus. Kalau pencak dalam gerakannya lebih mengandung unsur tari, sedangkan silatnya sendiri menitik beratkan pada bela diri. Silat yang berkembang di Sumatera Barat disebut Kumango, yang diajarkan sejak masa kanak-kanak.

f. Seni Lukis
Seni lukis yang berkembang terutama dalam bentuk ukiran yang biasanya menghias tiang atau dinding rumah gadang serta pada peralatan rumah tangga. Motif yang digambarkan pada ukiran tersebut adalah motif tumbuhan, sedangkan motif binatang jarang.

5. Upacara Adat
Tradisi-tradisi yang berasal dari masa pra-hindu, islam dan gerakan pembaruan islam, telah bersatu dan mewarnai bentuk-bentuk upacara tradisional Masyarakat Minangkabau. Walaupun ada gerakan pembaruan islam, tradisi-tradisi tidak dapat begitu saja dihapuskan, karena telah berurat berakar dalam sistim kebudayaan mereka. Upacara tradisional masih dilakukan Masyarakat, terutama yang berkenaan dengan daur (lingkaran) hidup manusia dan upacara-upacara lainnya. Upacara-upacara tersebut diantaranya ialah :

a. Upacara Daur Hidup
Manusia mengalami tahapan yang dianggap penting dalam kehidupannya. Karena dianggap masa-masa tersebtu penting, maka harus diperingati dengan menjalankan upacara. Diantaranya adalah,
 Kelahiran
Dibeberapa Nagari ada yang melakukan upacara kehamilan lebih dahulu sebelum melakukan upacara kelahiran. Dengan demikian rangkaian upacara kelahiran adalah sebagai berikut :
Saat kehamilan 6 bulan dilakukan upacara manjapuik pinggan yaitu keluarga wanita yang hamil membuat bubur dan membagikan pada seluruh kerabat serta keluarga dekat suaminya. Mereka yang diberi bubur mengundang wanita hamil tersebut untuk makan di rumah masing-masing.
Selanjutnya untuk menyambut kelahiran bayi, diadakan pertunjukan music Talempong sebagai pernyataan kegembiraan dan rasa syukur keluarga tersebut.
Setelah bayi berusia 40 hari, dilaksanakan upacara Turun Mandi di tepian sungai. Dilanjutkan dengan pemotongan rambut bayi yang disebut memotong Gombak. Rambut yang dipotong ditimbang dan diganti dengan emas seberat rambut tersebut, yang dibayar kepada orang yang memotong rambut bayi.
Masyarakat Minangkabau juga melakukan khitanan. Dengan menyelenggarakan upacara tersebut, seorang laki-laki sudah dianggap dewasa. Untuk anak perempuan diadakan upacara merias rambut (menata kondai), yang dilaksanakan saat anak mendapat haid pertama kali.
Dalam adat pergaulan muda mudi dikenal istilah Besijontiak, yaitu perkenalan antara bujang dan gadis. Kesempatan untuk berkenalan, terjadi saat perayaan atau pesta adat.

 Perkawinan
Adat perkawinan Minangkabau tidak mengenal mas kawin, yang ada hanya pemberian uang jemputan dari keluarga pihak wanita kepada keluarga pihak laki-laki. Pada masa lalu, setelah segala upacara perkawinan dilangsungkan, seringkali penganti pria mengunjungi istrinya hanya pada malam hari. Statusnya adalah sebagai Urang Sumando (menumpang). Dari pagi sampai senja hari dia berada di rumah orang tuanya. Hal ini hanya berlaku apabila status sosialnya lebih tinggi dari pada status social istrinya, bahkan dia dapat beristri lebih dari satu. Dengan istri banyak berarti uang jemputan yang akan diterimanya juga banyak. Kalau bercerai, maka mantan suami harus meninggalkan rumah istri dan anak-anaknya. Selanjutnya istri dan anak-anak akan diurus oleh saudara laki-laki ibunya.

 Kematian
Berita tentang kematian biasanya cepat tersebar ke seluruh kampong dan para wanita datang menjenguk (manjanguak) untuk menghibur keluarga yang ditinggalkan. Selanjutnya dilakukan proses pemandian, pengkafanan. Sebelum dimakamkan, jenazah disholatkan di dalam rumah atau masjid. Selesai disholatkan, jenazah dimasukkan ke dalam tandu dan ditutup dengan beberapa lapis kain, sebagai lapisan terakhir berupa kain warna hitam. Sebelum dibawa kekuburan, seorang kerabat almarhum mengucapkan kata perpisahan dan permintaan maaf kepada para pelayat yang datang. Ketika tandu diangkat, anak-anak almarhum melintas sebanyak 3 kali di bawah tandu jenazah ayah/ibu mereka. Setelah pemakaman biasanya dilakukan rangkaian upacara 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari, dan menghapus jejak (mengantar air bumi)
b. Upacara Lain
Rangkaian upacara tradisional lainnya yang sampai saat ini masih dijalankan oleh Masyarakat Minangkabau terutama yang berhubungan dengan aktivitas mereka sehari-hari antara lain :
 Tulak Bala : merupakan usaha manusia untuk menolak, mencegah atau menangkal segala macam bencana yang dapat membahayakan kehidupan manusia.
 Marihimin : upacara permohonan kepada Tuham YME untuk mendapatkan keselamatan dan dijauuhkan dari segala petaka. Upacara ini biasanya dilakukan pada waktu akan turun ke sawah dan menabur benih padi pada saat berjangkitnya wabah penyakit, berlangsungnya kemarau panjang dan lain-lain.
 Mangido Ubat Nieme : nama upacara ini berasal dari bahasa Tapanuli Selatan yang berarti meminta obat padi, yang maksudnya untuk memohon kesuburan bagi tanaman padi.
 Manogeh Tombang : berkaitan dengan kegiatan menambang emas yang terdapat di Nagari Cubadak. Maksud upacara ini merupakan permohonan kepada Jin Emas agar dibolehkan menambang /mendulang emas dengan selamat dan membawa banyak hasil.
 Tatau : ejenis upacara pengobatan dalam rangka membuka hutan untuk areal persawahan atau lading, dengan mengusir makhluk halus agar tidak mengganggu pekerjaan.
 Parahu Turun Ka lauik : Dilaksanakan oleh Masyarakat nelayan dalam rangka menangkap ikan. Maksud upacara ini ialah memohon pertolongan kepada Tuham YME agar diberi keselamatan selama melakukan pelayaran serta memperoleh hasil seperti yang diharapkan.
 Malaimaui Pasie : dilakukan oleh Masyarakat nelayan yang tinggal di daerah pesisir barat. Upacara ini diselenggarakan sebelum mereka turun ke laut, yaitu dengan menyirami benda-benda yang akan dibawa dan perahu-perahu dengan air yang telah dicampur dengan kulit jeruk/limau, bunga-bungaan, dan daun-daunan.

6. Bahasa Daerah
Orang Minangkabau menggunakan satu bahasa daerah yang sama, yang disebut bahasa Minangkabau. Sebuah bahasa yang erat hubungannya dengan bahasa Melayu. Bahasa Minang mirip dengan bahasa Indonesia, yang membedakan hanya penggunaan huruf “o” pada akhir kata, contoh : bunga – bungo, bunda-bundo. Menurut penelitian ilmu bahasa, bahasa Minangkabau boleh dianggap merupakan bahasa tersendiri, boleh juga dianggap sebagai sebuah dialek dari bahasa melayu. Secara umum, dialek bahasa Minangkabau yang dikenal dapat disebut empat, yaitu :
1. Dialek Tanah Datar
2. Dialek Agam
3. Dialek Lima Puluh Koto
4. Dialek Pesisir

7. Pakaian Adat
Pakaian adat kaum pria terdiri atas baju model Teluk Belangga yang berlengan agak pendek dan melebar pada ujungnya, celana panjang, kain songket yang dikenakan dari pinggang sampai ke atas lutut, serta selembar kain yang menyelempang pada bahu. Sebagai pelengkapnya dikenakan penututp kepala yang disebut Saluak, dan sebilah keris yang terselip di depan perut.
Sedangkan pakaian adat kaum wanita terdiri atas tutup kepala yang disebut bergonjong, baju kurung, kain songket panjang, serta selembar kain songket yang bermotif dan warnanya sama untuk diselempangkan pada bahu. Sebagai perhiasannya dikenakan anting-anting, kalung bersusun, dan gelang pada kedua belah tangan.

8. Senjata Tradisional
Jenis senjata tradisional yang dimiliki Masyarakat Minangkabau adalah sejenis golok yang disebut Rudui. Senjata ini dapat dikatakan sebagai senjata untuk berperang, sedangkan senjata yang digunakan untuk berburu berupa Sumpitan.
Senjata tradisional yang sangat terkenal dari Sumatera Barat adalah Karih yang merupakan senjata tikam. Karih ini juga merupakan pelengkap pakaian adat pria, yang bentuknya kecil seperti keris tapi tidak berlekuk. Hulunya yang berukir agak melengkung ke bawah sehingga lebih mudah untuk menggenggamnya.
Ada juga yang dikenal sejenis pisau yang disebut Lading. Biasanya digunakan untuk memotong, baik dalam pekerjaan rumah tangga maupun yang lainnya. Dikenal pula stombak bermata 3 yang disebut Piarik, yang biasa dimanfaatkan untuk berburu binatang buruan yang besar.

9. Makanan Daerah
Masyarakat Minangkabau telah terkenal di seluruh nusantara sebagai daerah yang banyak ragam makanan enak. Hal ini didukung oleh keberadaan restoran/rumah makan padang. Dibawah ini diuraikan jenis-jenis makanan Minang yang telah dikenal :
1. Makanan Berat
 Randang Darek
 Randang Paku
 Randang Padang
 Gulai Paku
 Singgang Ayam
 Gulai Cubadak
 Gulai Kambing
 Katupek Gulai
 Sate
 Apik Ayam
2. Makanan Ringan
 Lamang Tapai
 Kue Talam
 Sanok
 Lapek Bugih
 Pinyaman
 Aie Kawa
 Nagasari
 Lamang Bakuah
 Talam Sari Kayo
 Karupuak Sanjai

10. Kerajinan Tradisional
Kerajinan yabg dikerjakan selama turun-temurun oleh Masyarakat Minangkabau antara lain :
1. Tenun terdapat di daerah Pandai Sikek, Silungkang, Saniang Baka, Koto Gadang
2. Sulaman terdapat di daerah Lubuk Bagaluang, Nareh, Koto Gadang Ampek Angkek Canduang, Saniang Baka.
3. Ukir Rumah terdapat di daerah Ampe angkek Canduang
4. Anyaman Bambu, Pandan, dan Rotan terdapat di daerah Lima puluh Koto.
5. Pengrajin Perak terdapat di daerah Koto Gadang.
6. Pengrajin Kuningan terdapat di daerah Sungai Puar.

11. Permainan Tradisional
Masyarakat Minang juga dikenal dengan permainan tradisionalnya yang unik. Salah satu permainan tradisional khas Minang yang sampai sekarang masih dilakukan adalah Sipak Raga. Sipak Rago merupakan salah satu permainan tradisional yang berkembang di wilayah Minangkabau. Permainan ini dimainkan oleh 5 sampai 10 orang. Ketika bermain, mereka membentuk lingkaran di suatu lapangan terbuka, dengan memainkan bola dengan kaki dan teknik-teknik tertentu sehingga bola tersebut berpindah dari satu orang pemain kepada pemain lainnya tanpa jatuh ke tanah. Bola yang digunakan dibuat khusus dari daun kelapa muda atau kulit rotan yang dianyam menggunakan tangan. Pada zaman dahulu permainan sipak raga dilakukan oleh para pemuda di kampung-kampung di Sumatera Barat pada sore hari untuk mengisi waktu luang dan sebagai sarana hiburan. Masyarakat Minangkabau hingga kini menyakini permainan tradisional memiliki nilai-nilai luhur yang mesti dilestarikan, seperti nilai-nilai kerjasama dan musyawarah, sehingga meski kini masyarakat Minang mengenal berbagai permainan modern lainnya, Sipak Raga masih terus dimainkan, terutama oleh masyarakat Minang yang tinggal di kota Padang dan daerah-daerah lainnya di Sumatera Barat.

DAFTAR PUSTAKA

– Anjungan Sumatera Barat Taman Mini Indonesia indah
– Sejarah Minangkabau. Bharata. 1970
– Dwi Windu Taman Mini Indonesia Indah-TMII USI-IBM-1991
– Manusia dan Kebudayaan di Indonesia.Prof.Dr.Koentjaraningrat.1970
– Seni Budaya Minangkabau. H.Djafri DT.Bandaro Lubuk Sati.DSN.1986

semoga bermanfaat …
pgsd 2b_umj

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

pasti banyak diantara kalian, yang bertanya-tanya, apa sih pgsd itu? terus apakah jurusan pgsd itu adalah pekerjaan yang menjanjikan? kenapa harus pgsd??

PGSD merupakan singkatan dari Pendidikan Guru Sekolah Dasar .
kuliah di PGSD, kita akan diajarkan atau diarahkan serta dibimbing untuk menjadi guru. Lulusan PGSD belum tentu juga hanya bisa mengajar di Sekolah Dasar, tidak sedikit mereka yang bisa mengajar di Sekolah Menengah. Dulu, sewaktu saya belum masuk jurusan ini, saya berfikir mungkin nanti mata kuliah yang saya ambil itu mengenai pelajaran-pelajaran di Sekolah Dasar, namun kenyataannya tidak seperti itu. Apabila kita mengambil jurusan PGSD ini, kita akan diajarkan diantaranya : mengenai Landasan Pendidikan, Psikologi Perkembangan anak SD, Belajar dan Pembelajaran, Kurikullum, pembuatan RPP, Silabus dll. Dari tahun ke tahun jurusan ini semakin diminati orang, karena prospek kedepan dalam jurusan ini pun cukup menjanjikan. Semakin banyaknya sekolah-sekolah bermunculan serta keinginan dari dalam diri yang ingin memajukan bangsa ini dengan cara mencetak penerus bangsa yang lebih baik lagi mungkin menjadi salah satu orang memilih jurusan ini. Namun menurut saya, Ilmu baik yang bermanfaat bagi orang lain lah yang akan menjadikan suatu amal yang tidak putus bagi seorang manusia, itulah yang menjadikan alasan banyak orang memilih jurusan ini, termasuk saya 🙂

Jangan salah loch, tidak mudah menjadi seorang guru Sekolah Dasar, walaupun banyak orang melihat guru Sekolah Dasar adalah pekerjaan yang mudah karena hanya bekerja diwaktu (06.30-12.00), waktu yang singkat bukan untuk seorang pekerja? Namun Di Sekolah Dasar lah siswa-siswi diberikan pendidikan yang menjadi dasar pemikiran seorang anak untuk masa depannya, di Sekolah Dasar inilah seorang anak mendapatkan pelajaran-pelajaran serta mengetahui pengetahuan dasar mengenai kehidupan nyata ini. Bila guru di Sekolah Dasar dapat mengembangkan potensi peserta didik mereka, maka tidaklah sulit untuk menentukan masa depan atau minat dan bakat anak tersebut.

Sesulit apapun menjadi seorang guru, janganlah kalian berputus asa, karena semua pekerjaan yang ada pasti memiliki konsekuensi masing-masing. Semua tergantung dari niat dan pemikiran individu masing-masing.

bersambung …